Jakarta, tvrijakartanews - Korea Selatan berjanji untuk mendukung raksasa teknologi Naver jika ingin mempertahankan kepemilikannya di perusahaan patungan yang mengendalikan LY Corp yang mengoperasikan aplikasi perpesanan populer Line.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (10 Mei), Naver, yang memiliki saham setara dengan SoftBank dalam perusahaan patungan yang mengendalikan LY Corp, meminta maaf atas pelanggaran keamanan baru-baru ini yang menyebabkan pemerintah Jepang mengeluarkan panduan administrative seperti dilansir dari reuters (10/5).

“Jika Naver berniat mempertahankan saham dan operasinya di perusahaan patungan dengan Line Yahoo, pemerintah kami akan mendukung perusahaan tersebut dengan langkah-langkah yang dapat memperkuat keamanan informasi,” kata Kang Do-hyun, wakil menteri kementerian ilmu pengetahuan dan komunikasi Korea Selatan, pada hari Jumat.

Kang mengatakan kementerian menyesali persepsi bahwa Naver ditekan untuk menjual sahamnya, dan menambahkan bahwa tidak ada permintaan dari 'panduan administratif' pemerintah Jepang untuk menekan penjualan saham.

LY Corp mengatakan pada bulan November tahun lalu bahwa ada akses tidak sah terhadap sistemnya oleh pihak ketiga melalui sistem cloud Naver. Hal ini menyebabkan bocornya catatan data pribadi lebih dari 300.000 pengguna Line dan lainnya.

“Pemerintah menegaskan bahwa tidak disebutkan dalam pedoman administratif (dari pemerintah Jepang) yang mewajibkan penjualan saham, namun kami menyesalkan adanya persepsi adanya tekanan pada perusahaan kami untuk menjual saham,” tutupnya.